Layaknya gading yang pasti retak, begitupula diri ini. Adalah salah bila merasa tak pernah berbuat salah.
Maaf adalah pengakuan atas kesalahan dan memaafkan adalah penghargaan atas pengakuan kesalahan itu sendiri.
Maaf mungkin tidak bisa mengubah masa lalu, tapi ia adalah awal yang baik untuk masa depan.
Maka di hari yang suci ini, izinkan saya mengucap maaf untuk setiap kata yang terangkai dusta, janji yang tak kunjung ditepati dan tingkah laku yang pernah memberi duka....
Menjelang akhir Ramadan ini, mari sejenak merenungkan pesan para pendahulu kita.
“Bahwa yang menjadi penilaian Tuhan adalah bagaimana akhir sebuah amal disempurnakan, bukan bagaimana kekurangan pada permulaannya.
Bila engkau tak bisa menyambut Ramadan dengan baik semoga engkau bisa menghantar kepergiannya dengan baik.
Perbaikilah amalan pada hari-hari yang tersisa niscaya Allah akan mengampuni segala kekurangan di masa yang lalu.”
“Lisan seseorang dapat menggambarkan bagaimanakah hatinya.”
Ibnul Qayyim
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.”
(HR. Muslim)
Aisyah bertanya kepada sang Nabi; “Ya Rasulullah kalau aku mendapati lailatul qodr doa apa yang aku panjatkan? Nabi menjawab, “Hendaknya kamu berdoa;
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya, “Ya Allah sesungguhnya engkau Maha Pemaaf, mencintai pemberian maaf, maka maafkanlah aku.”
(HR. Tirmidzi)
Do’a Abu Bakar Ash-Shiddiq
اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي أَخِيرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاك
Artinya: Ya Allah! Jadikan usia terbaikku pada penghujungnya.
Amal terbaikku pada penutupnya, dan
hari terbaikku adalah ketika aku bertemu dengan-Mu.
(HR. Ibnu Abi Syaibah)
“Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya -yang relatif panjang- sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka. Maka Allah memberikan Rasulullah Lailatul Qadr yang lebih baik dari seribu bulan.”
HR. Malik)