Arab Saudi seringkali diidentikkan dengan sikap intoleran. Namun dalam kunjungan kali ini, para tamu seolah memberi warna lain. Toleransi fiqih begitu kental. Pagi itu, salah satu delegasi diminta untuk menjadi imam sholat subuh.

Tak disangka, pada awalnya saya mengira dia tidak akan menjaharkan/mengeraskan bismillah. Tapi ternyata dia memilih menjaharkan bismillah. Tak hanya itu, pada rakaat kedua dia membaca doa qunut dengan penuh khusyuk. Untuk kisah ini, no comment. Karena memang begitulah semestinya kita berfiqih.

Setelah subuh akh Manshur meminta seorang petugas hotel untuk membuatkannya kopi. Betapa terkejutnya dia melihat petugas wanita pembawa kopi. “Ya Akhi… Bukankah wanita ini yang tadi turut sholat bersama kita?”. “Benar,” jawab saya.

“Trus, mengapa dia berpakaian seperti itu? Di timur tengah, bila ada wanita yang berpenampilan seperti ini, hampir mustahil bagi dia untuk melakukan sholat”. Sayapun hanya tersenyum.

“Wallahi ya akhi.. masyarakat kalian adalah masyarakat yang baik, hanya tinggal dipoles saja, utamakan akidah -sambil menunjuk ke arah patung yang berdiri di depan hotel”. Imbuhnya lagi.

Siang itu kami putuskan untuk misywar (jalan-jalan) sambil belanja. “Ya Abalfayruz, kau tau di mana kedai yang menjual baju muslim?”

Tanya akh Manshur. “Wallahu a’lam.. Saya pun kurang familiar dengan tempat ini. Driver kita muslim, mudah-mudahan dia bisa membawa kita ke kedai baju muslim terdekat”. Singkat cerita, sang driver membawa kami ke sebuah kedai muslim di daerah Denpasar. Dia membeli beberapa baju muslimah lengkap dengan jilbab.

Pada awalnya, saya mengira baju-baju tersebut untuk keluarganya. Namun ternyata… Sesampainya di hotel, ia memberikan baju-baju tersebut kepada wanita petugas hotel tadi sambil berkata, “Ini ada sedikit hadiah untukmu, semoga bermanfaat”. Sekali lagi no comment, saya terdiam dan benar-benar terharu.

Pelajaran yang saya petik adalah, “Seringkali semangat dakwah kita hanya sampai pada kerisauan hati semata, sangat jarang yang terwujud dalam bentuk aksi nyata.

Wallahu a’lam

Syukron akhi.. Sampai bertemu lagi.

Bersambung..