Mari buka Mushaf masing-masing, tepatnya pada Surah Al-Fajr ayat: 15-16.

Allah azza wa jalla berfirman yang artinya,

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (QS. Al Fajr: 15-16)

Kebanyakan manusia terpedaya oleh kejayaan mereka hari ini. Mereka tidak sadar bahwa kejayaan maupun kesusahan merupakan ujian yang ditampakan Allah atas diri mereka.

Semua yang dirasakan manusia dalam kehidupannya merupakan jatah yang telah ditetapkan Allah untuknya.

Hanya Allah yang mengetahui hikmah dan rahasia dibalik segala ketetapan-Nya. Kesempitan maupun kelapangan bukanlah ukuran kemuliaan atau kehinaan seseorang. Allah menguji manusia dengan kekayaan dan kemiskinan, kekalahan dan kemenangan.

Kemudahan yang Dia berikan tidak menunjukkan Keridhaan-nya. Demikian pula kesulitan yang Dia timpakan tidak menunjukkan kebencian-Nya. Hanya ketakwaan dan kedekatan kepada Allah yang menentukan kemuliaan manusia

Allah tidak memberi harta pada si Kaya supaya ia mengatakan kepada selainnya, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu, dan pengikutku lebih kuat,” (Al-Kahfi: 3). Allah memberinya harta agar orang lain dapat merasakan manfaatnya, untuk menolong orang yang membutuhkan dan melapangkan kesulitan mereka. Allah tidak memberikan harta kepada seseorang agar ia menangisi dunia yang tak diraihnya atau mendengki orang yang berharga, tetapi agar bersabar, berjuang dan menjaga kemuliaan dirinya.

Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Sifat yang disebutkan dalam (Al Fajr ayat 15-16) adalah sifat orang kafir yang tidak beriman pada hari berbangkit. Sesungguhnya kemuliaan yang dianggap orang kafir adalah dilihat pada banyak atau sedikitnya harta. Sedangkan orang mukmin, kemuliaan menurutnya adalah dilihat pada ketaatan pada Allah dan bagaimana ia menggunakan segala nikmat untuk tujuan akhirat. Jika Allah memberi rizki baginya di dunia, ia pun memuji Allah dan bersyukur pada-Nya.”

Ya Allah… Jadikan kami hamba yang pandai bersyukur kepada-Mu.

Amiin…