“Akhirnya Ibuku Memeluk Islam”

Aku telah memeluk Islam sejak empat tahun yang lalu di Korea. Saat ini aku sedang menempuh studi di KSA, lhamdulillah. Hanya saja aku menghadapi berbagai problem belajar, karena sebelumnya aku belum pernah belajar bahasa arab . Aku tidak bisa memahami apapun di dalam kelas, ditambah lagi aku tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa arab, karena itulah aku belajar dengan sungguh-sungguh.

Semua upaya telah kulakukan, tapi masih saja aku dihadapkan dengan berbagai problem saat mempelajari beberapa hal dalam waktu yang singkat.

Aku terus berdoa kepada Allah, agar Dia menambahkan ilmu padaku, supaya aku bisa memahami bahasa arab dan hal-hal yang berhubungan dengan islam. Karena bagiku ini sangat sulit, namun setelah berdo’a semua jadi lebih baik, alhamdulillah.

Aku belajar bahwa berbakti pada kedua orangtua merupakan hal yang sangat ditekankan dalam islam, meskipun keduanya tidak beragama islam. Untuk itu aku putuskan berangkat ke Korea saat liburan. Aku mengunjungi Ibuku, setelah itu barulah aku mengunjungi Ayahku yang tinggal jauh dari Seol. Ayah dan ibu pisah sejak aku duduk di bangku SMA.

Dalam kunjunganku, aku berusaha menjelaskan pada mereka tentang segala hal yang berhubungan dengan Islam. Aku bacakan pada mereka beberapa ayat Al-Qur’an dan sejumlah buku-buku islam. Ketika aku menjelaskan, Ayahku sama sekali tak marah sebagaimana dulu, dia menyimak dengan baik penjelasanku tentang islam. Hanya saja usianya sudah tua, dan dia sangat teguh kekristenannya, karena itu sulit baginya memeluk Islam.

Adapun ibuku, dia melihat aku telah banyak berubah setelah memeluk islam, baginya keadaanku saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Karena itu dia memutuskan untuk memeluk islam, sebab ia yakin bahwa islam adalah agama yang benar. Aku langsung saja membawanya ke masjid Jianjo, di sana dia dibantu oleh imam masjid untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dihadapan kaum muslimin. Alhamdulillah. Oh iya, Imam Masjid itu adalah orang yang sangat baik, usianya sudah tua, dia datang dari Suriah.

Sebelumnya aku tak menyangka bahwa ibuku akan memeluk Islam. Tapi semua adalah kehendak Allah, Dialah yang berhak memberi hidayah pada siapa yang Dia inginkan. Setelah itu aku mengantar ibuku mengunjungi beberapa tempat, agar aku bisa membuatnya bahagia. Aku mengajarinya tata cara sholat dan membaca Al-Qur’an. Kuhabiskan libur musim panasku dengan semua kegiatan itu. Aku sangat bahagia karena aku telah melakukan apa yang bisa kulakukan dalam rangka berbakti pada ibu bapakku, sebagaimana yang diperintahkan Allah. Alhamdulillah

Saat kembali ke KSA, aku terus menjalin komunikasi dengan orangtuaku melalui telpon. Aku selalu berdoa untuk keluarga dan seluruh rakyat Korea, karena banyak warga Korea tidak mengetahui apapun soal Islam. Padahal mereka patut tau soal islam, Aku berdoa pada Allah agar mereka diberi hidayah, dan supaya islam tersebar di sana.

Aku juga meminta agar diberi kesabaran, supaya aku bisa belajar dengan baik sehingga dapat menunaikan tugas dakwah di masa yang akan datang.
Amiin

Abdullah Park Al-Kuriy

Catatan:

Saya terharu saat membaca tulisan di atas. Masih segar dalam ingatan saya ketika pertama kali bertemu dengan Abdullah diruang pendaftaran dan penerimaan UIM (Universitas Islam Madinah). Waktu itu Abdullah sama sekali tidak bisa berbahasa arab. Tapi lihatlah, kini dia menulis kisahnya dengan bahasa arab yang cukup baik. Meskipun ada beberapa susunan kata yang perlu diperbaiki. Itu wajar bila dibandingkan dengan kita yang lahir dalam keadaan islam namun masih tidak bisa membaca Al-Qur’an dengan baik.

Allah azza wa jalla berfirman:

وَإِن تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُواأَمْثَالَكُم

“Jika kamu berpaling (dari agama), niscaya Dia (Allah) akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu”

(QS: Muhammad ayat: 38)

Versi arabnya bisa dilihat di sini:http://abdullahkorean.blogspot.com/2014/02/blog-post_88.html
Selamat mengambil ibroh


Madinah 14 Rajab 1436 H