Separoh hidup ini adalah nikmat, separohnya lagi adalah ujian, di antara keduanya itu manusia memetik pahala atau menuai dosa.

Nikmat membutuhkan syukur, ujian membutuhkan kesabaran, sementara dosa membutuhkan istigfar dan taubat.

Bila ketiga hal tersebut terkumpul pada diri seorang mukmin, maka ia pasti meraih bahagia.

Rasulullah -shallallahu alaihi wasaallam bersabda:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنْ أَمَرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءٌ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءٌ صَبَرَ فَكاَنَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin itu.
Semua urusannya baik baginya, dan itu tidak lain hanya bagi seorang mukmin saja. Apabila ia mendapat kesenangan dia bersyukur, maka (syukur) itu baik baginya. Dan apabila ia mendapat kesulitan ia lalu bersabar , maka (kesabaran) itu baik baginya” (HR. Muslim)

Begitulah seorang mukmin, setiap kondisi adalah ladang kebaikan dan pahala baginya.

Dengan penyikapan yang baik, nikmat dan ujian akan membawanya ke surga. Insyaallah..


Madinah 01-05-1437 H
ACT El-Gharantaly