Seorang salaf pernah ditanya, “Mengapa engkau tidak memperbanyak sahabat..?
Dia pun menjawab, “Aku takut dengan perpisahan”
Dalam bait syairnya Al-Qadhi Abul Majd mengatakan:
ولقد لقيت الحادثات فما جرى *** دمعي كما أجراه يوم فراق
“Telah kulalui berbagi musibah (dalam hidupku), namun air mataku tak berderai seperti derainya saat hari berpisah.”
Ta’liq:
Perpisahan itu bukan soal jarak yang jauh, juga bukan karena ditinggal pergi. Bahkan kematian bukanlah sebuah perpisahan, sebab di akhirat nanti kita akan bertemu lagi.
Perpisahan yang sesungguhnya adalah ketika satu di antara kita masuk surga, sedangkan yang lainnya terjerembab ke neraka.
Wal iyaadzu billah..
(Maqaalaatun fii kalimaat)
Wallahu a’lam
Madinah Al-Munawwaroh
ACT El Gharantaly