Falsafah hidup orang Gorontalo adalah “Adati Hulahulaa To Saraa, Saraa Hulahulaa To Quruani " (Adat Bersendi Syara, Syara Bersendi Kitabullah), sama seperti falsafah orang Minang.
Karena itu tomasa boito, mongobua hibeleuta. Masatia?
Intinya tudung, hijab dan niqob bukan hal baru di Gorontalo. Sehingga memakainya sama seperti melestarikan tsaqofah (budaya) leluhur yang taat terhadap syariat Islam.