Bismillah
Umat Islam di Indonesia pada umumnya akan berhenti makan dan minum bila waktu imsak tiba, kira-kira antara 10-15 menit sebelum masuknya waktu subuh. Alasannya untuk berjaga-jaga.
Benarkah anggapan ini.?
Di dalam Al-Qur’an Allah azza wa jalla berfirman :
…. Makan dan minumlah hingga jelas bagi mu antara benang putih dan benang hitam iaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam….
(Al-Baqarah ayat: 187)
Yang dimaksud dengan benang hitam ialah gelapnya malam. Adapun benang putih adalah cahaya siang. (lihat Shahih Muslim. 1053)
Dalam shahih Bukhari dan Muslim terdapat riwayat dari Qasim dari Aisyah bahawa rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya;
“Jangan sampai Adzan Bilal menghalangi kalian makan sahur, karena ia mengumandangkan adzan pada malam hari. Makan dan minumlah sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan, kerana ia tidak mengumandangkan adzan melainkan bila fajar telah terbit”
Dalam hadits yang lain beliau menegaskan lagi, ”
إِذَا سَمِعَ أَحَدُكُمُ النِّدَاءَ وَالإِنَاءُ عَلَى يَدِهِ فَلاَ يَضَعْهُ حَتَّى يَقْضِىَ حَاجَتَهُ مِنْهُ
“Jika salah seorang di antara kalian mendengar azan sedangkan sendok terakhir masih ada di tangannya, maka janganlah dia meletakkan sendok tersebut hingga dia selesai menunaikan hajatnya”.
Jadi.. berdasarkan dalil-dalil di atas dapat disimpulkan bahwa:
-
Waktu imsak yang berkisar antara 10-15 menit menjelang azan subuh tidak disyariatkan. Bahkan pada saat-saat itulah waktu yang paling utama untuk santap sahur.
-
Waktu imsak yang benar adalah saat adzan subuh yang kedua dikumandangkan.
-
Disunnahkan untuk mengumandangkan adzan 2 kali pada waktu subuh.
-
Disunnahkan mengakhirkan makan sahur.
Wallahu a’lam.
Gorontalo 29 sya’ban 1437
ACT El-gharantaly