Allah azza wa jalla berfirman:
وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ ۚ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ *
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya:
“Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang menguatkanmu dengan pertolongan-Nya dan orang-orang mukmin. Dan Dialah Allah yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Meskipun engkau membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya engkau tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allahlah yang telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dialah yang Maha Gagah lagi Maha Bijaksana” (QS: Al-Anfal: 62-63)
Catatan:
Ayat di atas menegaskan pada kita bahwa kekuatan seorang muslim terletak pada rasa tawakkal dan keyakinannya yang kuat terhadap pertolongan Allah. Sehingga dia tidak perlu kwatir bila suatu saat ada yang menipunya, karena Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
Ayat di atas juga mengajari kita bahwa cinta dan kasih sayang yang terjalin di antara orang-orang beriman adalah semata-mata murni karunia dari Allah. Kita tidak dapat membeli perasaan itu dari manusia, karena perasaan tersebut lahir sebagai buah dari keimanan kepada Allah azza wa jalla. Allah azza wa jalla berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ وُدّا
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan jadikan atas mereka sifat cinta kasih”. (QS: Maryam: 96)
As Sa’diy rahimahullah menjelaskan bahwa: “Ini (sifat cinta kasih yang tertera dalam ayat) adalah nikmat Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang mengumpulkan antara iman dan amal saleh, bahwa akan Dia jadikan atas mereka rasa cinta. Yaitu cinta dalam hati para kekasih-Nya, baik dari penduduk langit maupun penduduk bumi. Karena itu pula mereka berolah kebaikan, doa, petunjuk, pengabulan, bahkan kepemimpinan. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:
" إن الله إذا أحب عبدا، نادى جبريل: إني أحب فلانا فأحبه، فيحبه جبريل، ثم ينادي في أهل السماء: إن الله يحب فلانا فأحبوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له القبول في الأرض "
“Sesungguhnya apabila Allah azza wa jalla mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintailah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari)
Allah menjadikan kasih sayang di antara mereka, karena mereka mencintai-Nya, maka Allah pun menumbuhkan cinta kasih dalam diri para kekasih-Nya untuk mencintai mereka (orang-orang yang beriman dan beramal sholeh).”
Wallahu a’lam
Madinah 10-05-1437 H
ACT El-Gharantaly