Waqfah
Sakit adalah pesan kecil Tuhan yang seolah ingin berkata kepada manusia: “Betapa lemahnya dirimu”. Ali Musthafa Thantawi
Sakit adalah pesan kecil Tuhan yang seolah ingin berkata kepada manusia: “Betapa lemahnya dirimu”. Ali Musthafa Thantawi
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah berkata: Orang bijak tidak akan menyuruh manusia untuk meninggalkan dunia, sebab mereka tidak akan mampu meninggalkannya. Namun ia menyuruh mereka meninggalkan dosa dengan tetap bekerja untuk dunia mereka. Meninggalkan dunia adalah sebuah keutamaan, sementara meninggalkan dosa adalah sebuah kewajiban. Maka bagaimana mungkin seseorang diajak untuk melakukan perbuatan yang bersifat anjuran padahal dia belum menunaikan kewajibannya.? Bila mereka sulit meninggalkan dosa, maka berusahalah membuat mereka cinta kepada Allah dengan mengingat-ngingat nikmat dan karunia-Nya....
Menikahi seseorang adalah menikahi takdir wafatnya. Seseorang yang akan kamu nikahi adalah manusia yang pasti mati. Maka pastikan setiap detik kebersamaanmu dengannya adalah mempersiapkan kehidupan yang baik di akhirat kelak. Menikahi seseorang adalah bersiap sepenuh hati untuk kehilangan dirinya (di dunia). Tapi berjuang dengan segenap jiwa agar berkumpul di surga, selamanya. #ApaKabarRindu? Hal 84
Kamu kira tertolak karena jelek itu sakit?! Sungguh ketahuilah, diterima hanya karena rupa jauh lebih perih. Cinta Sebelum Jumpa hal 25 Aku ingin pinjamkan mata ini untuk wanita, agar mereka tahu bagaimana buasnya mata lelaki Cinta Sebelum Jumpa hal 46 Aku sangat kagum dengan wanita yang tidak kutemukan fotonya di dunia maya. Itu berarti untuk melihatnya aku harus bertemu ayahnya. Kamukah itu? Cinta Sebelum Jumpa hal 50 Menikah bukan sinonim masuk surga....
Dalam interaksi sosial sulit rasanya untuk tidak sedikit “narsis”, apalagi bila kita ingin menyampaikan kepada orang lain bahwa kita berharga. Tapi orang-orang cerdas tidak menjadikan kebendaan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan itu. Lewat ide dan tindakanlah orang-orang cerdas berbicara tentang diri mereka.
Apa yang bertambah dalam hidup kita dengan menyingkirkan barang-barang tak berguna atau jarang terpakai dari rumah kita? Jawabannya ‘Waktu’. Dengan hilangnya aktifitas merawat dan mebersihkan barang-barang tersebut saldo waktu kita untuk membaca, olahraga Dan hal-hal positif serta produktif lainnya jadi bertambah.
Hidup sebagai minimalis, dengan hanya barang paling pokok yang kita perlukan, tidak hanya memberi manfaat sebatas permukaan –ruang yang rapi atau kemudahan membersihkan rumah- tapi juga menciptakan perubahan yang mendasar. Cara hidup seperti ini memberi kesempatan untuk merenungi arti bahagia. Fumio Sasaki dalam Goodbye, Things