Mencintaimu
Mencintaimu seperti bermain di bawah hujan, menyenangkan, meski aku tau setelah itu aku harus menanggung sakit.
Mencintaimu seperti bermain di bawah hujan, menyenangkan, meski aku tau setelah itu aku harus menanggung sakit.
“Wahai Bilal, rehatkan kami dengan sholat….” Begitu pinta Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada Bilal bin Rabah –radhiallahu anhu- Beliau shallallahu alaihi wasallam juga pernah bersabda “Dan Allah telah menjadikan qurratul ‘ain (sesuatu yang menyejukkan dan menyenangkan hati) bagiku pada (waktu aku melaksanakan) sholat.” (HR. An Nasa’i) Dalam dua sabdanya itu, Rasulullah seolah ingin menegaskan pada ummatnya bahwa sholat bukanlah beban, bukan juga pekerjaan jasmani semata, lebih dari itu sholat adalah santapan rohani yang sangat diperlukan jiwa kita....
Kiamat-kiamat kecil di hadapan, luapan amarah alam menenggelamkan manusia. Orang-orang lemah tak berdosa harus menanggung dosa deforestasi kaum borjuis. Oh Tuhan, janganlah Engkau menghukum kami karena perbuatan orang-orang pandir di antara kami. Amin
Dalam sepi, kesejatian bersemayam. Dalam sepi kesadaran total hadir lalu membawa kita pada pada renungan esksitensial, di mana dialog dengan Sang Pencipta terasa lebih khusyuk. Kita butuh sepi, terutama di era modern yang terlanjur pragmatis dan gersang nilai ini. Kita butuh waktu sejenak untuk menarik diri dari arus keramaian yang semu, dari dimensi yang membuat manusia menghamba pada hal-hal bendawi, menuju kebersamaan dengan Allah, Tuhan semesta alam.
Orang-orang yang turut mendampingi perjuanganmu hanyalah penyemangat dan pemapah yang memastikan langkahmu tak goyah. Mereka takkan selalu bersamamu setiap waktu. Jadi, kamulah yang harus berjuang sendiri sejauh yang kamu mampu.
Kecelakaan maut lebih sering terjadi di jalan bebas hambatan ketimbang di jalan raya. Sebuah pesan bahwa hidup yang nyaman-nyaman saja rawan “kecelakaan” ketimbang hidup yang penuh pergumulan.
اَللَّهُمَّ أَهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ اْلأَعْمَالِ، وَأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ، لاَ يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئِ اْلأَعْمَالِ، وَسَيِّئِ اْلأَخْلاَقِ، لاَ يَقِي سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ Ya Allah, berilah petunjuk kepadaku untuk berbuat sebaik-baik amalan, sebaik-baik akhlak, tidak ada yang bisa menunjuki untuk berbuat sebaik-baiknya kecuali Engkau. Dan lindungi kami dari jeleknya amalan dan jeleknya akhlak, dan tidak ada yang melindungi dari kejelekannya kecuali Engkau. HR. an-Nasa’i