27 Ramadan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)
Aisyah bertanya kepada sang Nabi; “Ya Rasulullah kalau aku mendapati lailatul qodr doa apa yang aku panjatkan? Nabi menjawab, “Hendaknya kamu berdoa; اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى Artinya, “Ya Allah sesungguhnya engkau Maha Pemaaf, mencintai pemberian maaf, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi)
Orang yang meninggalkan kamu adalah orang yang masanya bersamamu telah habis. Jadi buat dirimu baik-baik saja, sebaik kamu sebelum mengenal dirinya.
Do’a Abu Bakar Ash-Shiddiq اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي أَخِيرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاك Artinya: Ya Allah! Jadikan usia terbaikku pada penghujungnya. Amal terbaikku pada penutupnya, dan hari terbaikku adalah ketika aku bertemu dengan-Mu. (HR. Ibnu Abi Syaibah)
“Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya -yang relatif panjang- sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka. Maka Allah memberikan Rasulullah Lailatul Qadr yang lebih baik dari seribu bulan.” HR. Malik)
Allah Ta’ala berfirman: Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). al-Hijr: 99
“Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan. Kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu dengan Rabbnya.” (HR. Muslim)