waqfah

Cara paling kejam dalam menghina diri sendiri adalah dengan membandingkannya dengan orang lain. Mata orang lain tidak akan pernah lelah melihat kekuranganmu, mulut mereka juga tidak akan pernah berhenti membicarakan kekuranganmu, dan bila kamu masih membandingkan dirimu dengan orang lain maka lengkap sudah penderitaanmu. Peluklah dirimu sendiri, syukuri kelebihanmu, dekaplah kekuranganmu. Kemu itu istimewa, Tuhan tidak menciptakanmu supaya kamu menderita. Lika-liku di jalan kehidupan hanyalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Ingat!...

Uang adalah kendali emosi yang paling dahsyat, bahkan bagi sebagian orang yang sering bilang, “Jangan nilai segalanya dengan uang.”

Idul Adha bukan semata tentang hewan kurban atau tentang takbir yang dilafazkan lisan, tapi tentang Allah yang ter-Akbar-kan di dalam jiwa, di sepanjang nafas dan gerak. Yang membuat nabi Ibrahim dan Ismail menyanggupi perintah Ilahi meskipun di luar naluri kemanusiaannya. led Mubaarak!

Hidup tidak akan mempedulikan kesedihan setiap orang, termasuk kamu. Hentikan sendiri atau biarkan ia menggelayuti pikiranmu lalu perlahan menghancurkanmu. Bangkitlah! Kuatkan do’a dan sempurnakan ikhtiyar. Karena hari ini dan esok punya takdirnya sendiri-sendiri.

Matahari tetap terbit meskipun langit mendung. Buatlah dirimu bersinar sekalipun dunia merundungmu.

Rukun kebangkitan yang harus dilakuan oleh seorang pebisnis adalah memaksimalkan ikhtiar. Seperti Maryam yang harus menggoyang pangkal Kurma, seperi Hajar yang harus turun naik Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, seperti Musa yang harus memukulkan tongkatnya ke laut, seperti sang Nabi yang harus menggali parit Khandak atau seperti Al-Fatih yang harus menyeret 72 kapal melewati bukit Galata. Mereka semua meraih pertolongan dari Allah setelah memaksimal kan ikhtiar hingga batas-batas insaniyyah....

Bila al-Quds itu hanya soal sepenggal tanah, maka apa peduliku? Tapi di sana ada sepenggal Iman dan naluri kemanusiaanku. Saat aku menyangkal tanah iman, seketika kemanusiaan memanggilku.