Sejak Saat
Sejak aku mengenal Allah, maka sejak saat itu aku tidak pernah merasa kesepian. Syaikh Ali M. Thantawi rahimahullah
Sejak aku mengenal Allah, maka sejak saat itu aku tidak pernah merasa kesepian. Syaikh Ali M. Thantawi rahimahullah
“Kematian adalah hal yang paling jauh dari pikiran kita, walaupun sebenarnya ia lebih dekat dari segala yang dekat dengan kita.” (Syaikh Ali Musthafa Thantawi dalam Hadits An-nafs: 284) Catatan: Benar.. Disadari atau tidak, kematian adalah sesuatu yang paling jauh dari pikiran kita. Contoh sederhananya ketika rayuan untuk bermaksiat memanggil, jiwa yang lalaipun segera menyambutnya sambil berguman, “masih ada waktu esok untuk bertaubat”. Namun ternyata kematian lebih cepat datangnya dari semua rencana itu....
كُلُّنَا اَشْخَاصٌ عَادِيٌّ فِى نَظْرِ مَنْ لاَ يَعْرِفُنَا Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.. وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.. وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita.. وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا Kita adalah pribadi yang menjengkelkan di mata orang-orang yang hasad pada kita....
Bila ada gelas kaca yang sanggup menanggung beban seberat gunung, maka dia adalah wanita. Dalam kelemahannya ada kekuatan yang begitu hebat. Syaikh Ali Mustahafa Thantawi -rahimahullah-
Syaikh Ali Musthafa Thanthawi -rahimahullah- pernah ditanya tentang kata bijak terindah yang pernah dibacanya, beliau menjawab: “Aku telah membaca lebih dari 70 tahun, namun aku belum pernah menemukan kata bijak paling indah seperti apa yang diriwiyatkan oleh Ibnul Jauzi -rahimahullah-. إن مشقة الطاعة تذهب ويبقى ثوابها، وإن لذة المعاصي تذهب ويبقى عقابها. “Sesungguhnnya keletihan karena melakukan ketaatan akan hilang, dan tinggallah pahalanya. Dan kenikmatan melakukan maksiat akan hilang dan tinggallah hukumannya....
Kerusakan Itu Berawal Dari Sini Syaikh Ali Musthafa Thantawi mengatakan: “Seseorang pernah menyuratiku, (dalam surat tersebut) dia mengingkari para dokter yang menyepi dengan pasien cantik dan muda, di mana mereka selalu menutup ruang praktek. Padahal mereka adalah manusia yang memiliki hasrat manusiawi. Tak ada jaminan (selamat dari maksiat). Kalaupun tangan tidak menjamah pasien, paling tidak ada nafsu yang condong. Bila tidak pada kesempatan pertama, maka pada kesempatan kedua. Padahal As-Shadiq wa Al-Mashduq -shallallahu alaihi wasallam- pernah bersabda, “Tidaklah salah seorang laki-laki bersepi dengan seorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah syaithan”....
Syaikh Ali Mustafa Thantawi mengatakan: “Aku pernah duduk di bangku sekolah dasar demi masa depan. Kemudian aku belajar di jenjang SMP juga demi masa depan. Setelah itu mereka mengatakan, “Lanjutkan lagi ke jenjang SMA demi masa depan” Setelah lulus SMA mereka mengatakan, “Demi masa depan, lanjutkan lagi hingga sarjana”. Setelah meraih gelar sarjana mereka mengatakan, “Carilah pekerjaan demi masa depan. Setelah aku bekerja mereka mengatakan, “Menikahlah demi masa depan”. Setelah menikah, mereka mengatakan, “Segeralah punya momongan demi masa depan”....